Monas Emas

Perjuangan melelahkan menerbitkan coretan seperti ini, disaat akan diterbitkan tiba-tiba hilang. Jadi harus mengulang kembali, tapi sangat tidak tahu apa yang terjadi. Sudahlah tidak apa-apa karena ini menjadi teguran berguna kedepannya harus berjaga-jaga menyimpan karya tulis seperti ini. Ngomong-ngomong soal monas ada yang menarik disaat kita mau masuk pintu gerbang ada kendaraaan berjejer yaitu bajaj, dan delman. Kendaraan itu berguna bagi pengunjung darimana saja, tapi bagi pengguna busway tujuan monas selalu disugukan dengan antrian panjang terutama ketika liburan atau jam kantor pulang sangat padat sekali. Ditambah polusi jakarta tidak mendukung karena sangat panas sampai bisa membakar kulit ari.

Setelah kita masuk gerbang pemandangan lain siap kita nikmati misalnya ada pedagang kaki lima, pemain futsal, tukang foto, wara-wiri pengunjung dan puncak monas yang mengandung emas. Tak lupa juga kita disugukan taman-taman bunga dan patung-patung disekeliling monas.

Ada banyak pemandangan yang membuat kita tak nyaman yaitu sampah yang berserakan, pengamen, sedikit  pengemis dan seperti tadi ada pedagang kaki lima yang berjualan. Tapi ada pedagang masih ada untungnya, kalau kita tak bawa makanan tak usah jauh-jauh beli ke luar monas dan lain lagi kalau tak bawa uang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Monumen nasional berdekatan dengan Istiqlal, cukup dengan jalan kaki kita bisa sampai disana. Pengunjung monas datang dari berbagai kalangan ada yang dari pelajar, orang asing (bule), dari luar pulau sengaja untuk liburan atau menyempatkan berkunjung mampir selagi ada ruang waktu ketika di Jakarta. Monas bukan hanya emasnya yang menarik, tapi bangunan tinggi ini memiliki museum sejarah Indonesia tepat paling bawah bangunan kokoh tersebut. Maaf tidak gratis untuk bisa masuk kesana masing-masing tempat museum atau ke puncak monas punya harga berbeda. Makanya kita harus mempersiapkan segala sesuatunya apalagi kita di monas harus bisa menyempatkan berpose atau berpoto-poto untuk diabadikan sebagai kenangan bahwa kita telah mengunjungi monas, hmm menarik sekali bukan. Yuk sempatkan berkunjung melihat suasana yang indah dan kemegahan tempat wisata tersebut.


Ada Bule Di Istiqlal

Siang hari yang begitu panas menyelimuti bumi hingga kulit terasa kering, syukur dengan berada di istiqlal dapat membasuh sebagian tubuh dengan berwudhu. Pemandangan yang begitu menakjubkan di depan mata yaitu bangunan yang megah membuat hati terasa bahagia dan bangga bagi masyarkat muslim semuanya. Sebuah cita-cita keinginan besar mengunjungi tempat ibadahnya pasti dirasakan oleh setiap muslim. Para non muslimpun selalu berdatangan ingin mengetahui bangunan atau masjid yang begitu indah dan besar. Sorot mata mulai semakin menarik ketika orang cina dan pakistan berada di sekeliling area masjid sambil memotret keindahan bangunan tersebut. Ada juga pendatang dari luar kota yang sengaja berkujung untuk merasakan beribdah di masjid istiqlal tentunya atas ridho Allah. Hari-hari biasapun istiqlal selalu ramai dikunjungi apalgi hari libur pengunjung menyempatkan beribadah atau hanya sekedar berpoto-poto.

Semakin menarik saja ternyata masjid istiqlal dikunjungi bule-bule yang sekedar ingin tahu keunikan masjidnya terletak dimana. Akhirnya pengelola masjid juga memberikan penjelasan kepada mereka riwayat masjid berdiri sampai sekarang dengan kokoh. Tatap mereka menuju menara yang berada di pojok masjid sepertinya sangat kagum pada menara di depan mereka.  Jangan heran dengan pakaian mereka seperti pakaian tidur motif batik, kalau tidak salah pengelola masjid meminjamkan pakaian bagi non muslim agar terlihat sopan.Wah sesuatu yang menarik dan terlihat rapih, ternyata mempunyai aturan yang bagus. Apakah mereka (bule) sebelum masuk berwudhu dulu? kalau itu kurang tahu, karena bule-bule yang terlihat cuma berada di lantai atas luar.

Kapan-kapan bisa singgah lagi untuk mengamati lebih lanjut, bagi yang belum tahu istiqlal boleh ikut. Disana kita bisa beribadah dan bertemu banyak orang dari dalam negeri maupun luar negeri, hitung-hitung menambah pengalaman dan wawasan.


Warung Soto Abah Rohim

Tampak warung soto abah Rohim yang masih sepi berdiri di depan ruko-ruko kecil, karena pengambilan gambarnya di pagi hari jadi terlihat kosong dan kebetulan juga bersamaan dengan liburan cuti bersama di hari raya waisak. Hari senin sampai minggu tetap online buka mulai jam 06:00 sampai dengan 23:00 itupun kalau masih ada yang beli. Soto yang dijual atau yang dihidangkan punya ciri khas tersendiri meskipun pembuatannya secara sederhana. Selain soto ada juga makanan lain seperti pecel lele, mie goreng, bihun goreng dan lain-lain. Lucunya itu warung soto dalam spanduknya 1001 malam berarti kalau sudah hitungan ke 1001 berhenti donk, tidak mungkin sepertinya. Kalau laris atau biasa saja (sepi) tetap jualan dan maju terus pantang mundur.

Hal yang menarik dari warung soto Abah Rohim ialah pernah di singgahi artis sinetron, tapi kurang paham siapa beliau padahal wajahnya tak asing di layar kaca. Beliau mencicipi masakan Abah Rohim dengan menikmati sekali, ” wah ini sambal sama daging kok enakan sambalnya” ujarnya.  Artis juga manusia pasti dia punya rasa yang sama dengan lainnya, betulkan?. Memang sambal Abah Rohim sangat enak, terlebih dibuat dari cabe merah semua dan rempah-rempah lainnya jadi kelihatan berwarna dan beraroma lezat. Wah resep si Abah jadi rahasia tersendiri dan digilai penikmatnya.

Jangan heran atau jangan takut misalkan anda mau singgah di Warung Abah Rohim karena disekitarnya banyak sekali kucing yang lumayan jinak sedang menunggu ngantri makanan dari si abah. Kucingnya sohib banget kok, pastinya kalau anda datang kucingnya ingin dibelai-belai. Berarti kucing-kucing itu minta jatah porsi makanan anda, tentunya anda bisa gigit jari he..he, itung-itung ibadah.

Sangat banyak sekali warung pedagang soto, mungkin di depan rumah anda, di pasar, di pinggir jalan raya mereka berjejeran mencari yang namnya duit untuk menyambung nyawa, Abah Rohim sebagian kecilnya saja yang sengaja diceritakan disini, demi menafkahi keluarganya rela merantau jauh dari tengah jawa sampai ke Jakarta. Sangat yakin kesabaran bisa mencetak keberhasilan begitupun dengan keuletan, setiap orang yang berdoa dan berusaha keras akan menghasilkan banyak manfaat dan kenikmatan berharga.


Menuju Sawah

Apakabar semua, salam kenal dari saya!!! Langkah awal mengisi coretan yang simpel dan menarik dimulai dari kunjungan ke persawahan yang sejuk dan alami. Ketertarikan itu sudah ada sejak lama, namun baru-baru ini bisa terlaksanakan. Hal yang menarik lain yaitu  membuat catatan-catatan simpel di dunia maya walaupun tanpa ada secangkir kopi sebagai penghidang. Tapi bagi penikmat kopi rasanya kalau tidak ada hidangan secangkir kopi akan terasa hampa dan terasa kering mulutnya. Kalau ngomongin kopi, kopi juga berasal dari alam yang tumbuh di daerah pegunungan. Sama halnya nasi yang kita makan berasal dari persawahan yaitu tanaman padi yang ditanam petani. Jadi apa yang kita konsumsi 100% berasal dari alam, makanya kita harus merawat alam dengan baik.

Pengamatan saya setiap orang yang tidak bisa menghargai dan rasa memiliki  tiada keinginan lagi untuk menjaga apalagi mencintai disekitarnya yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Misalnya petani susah payah merawat tanaman padi sampai padi itu panen, tapi sebagian kita makan nasi selalu berlebihan sehingga bersisa lalu dibuang seenaknya. Padahal kalau kita lebih memahami pekerjaan pengolah sawah atau para petani kita akan lebih menghargai alam dan sekitarnya.

Semoga saja di atas bermanfaat dan dijadikan cerminan meskipun sedikit kata dalam curahan saya, yang penting kita saling mengingatkan dan menghargai apa yang kita jalani bersama alam dan sekitarnya.